BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Kurikulum sebagai suatu rancangan
dalam pendidikan memiliki posisi yang strategis, karena seluruh kegiatan
pendidikan bermuara kepada kurikulum. Begitu pentingnya kurikulum sebagaimana
sentra kegiatan pendidikan, maka didalam penyusunannya memerlukan landasan atau
fondasi yang kuat, melalui pemikiran dan penelitian secara mendalam
Dan pada dasarnya kurikulum
merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponenKomponen-komponen
kurikulum suatu lembaga pendidikan dapat diidentifikasi dengan cara mengkaji
buku kurikulum lembaga pendidikan itu. Dari buku kurikulum tersebut kita dapat
mengetahui fungsi suatu komponen kurikulum terhadap komponen-komponen kurikulum
yang lain.
BAB II
PEMBAHASAN
- Kurikulum sebagai sistem
Sistem adalah suatu kesatuan
sejumlah elemen (objek, manusia, kegiatan, informasi, dsb) yang terkait dalam
proses atau struktur dan dianggap berfungsi sebagai satu kesatuan organisasai dalam
mencapai satu tujuan.
Jika pemahaman sistem diatas
dipergunakan melihat kurikulum itu ada sejumlah komponen yang terkait dan
berhubungan satu sama lain untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, dipandang
sistem terhadapa kurikulum, artinya kurikulum itu dipandang memiliki sejumlah
komponen-komponen yang saling berhubungan, sebagai kesatuan yang bulat untuk
mencapai tujuan.
Definisi diatas memberikan gambaran
bahwa pendekatan sistem dalam pengembangan kurikulum merupakan bentuk berputar
dan dinamis dimana empat komponen dari suatu model saling berhubungan. Jadi
dapat disimpulkan dilihat dari gambar diatas bahwa anatara satu komponen dengan
komponen yang lain mempunyai hubungan erat dan tidak dapat dipisahahkan hal itu
ditunjukkan dengan tanda panah yang memiliki dua mata panah.
- Komponen-komponen kurikulum
Dalam komponen kurikulum ada hal
yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan, yaitu: a. tujuan yang ingin
dicapai, b. materi yang perlu disiapkan untuk mencapai tujuan, c. susunan
materi/pengalaman belajar dan d. evaluasi apakah tujuan yang ditetapkan
tercapai (Tyler, 1949).
Komponen-komponen kurikulum antara
lain:
- Tujuan Kurikulum
Tujuan kurikulum pada hakikatnya
adalah tujuan dari setiap program pendidikan yang akan diberikan pada anak
didik Dalam perspektif pendidikan nasional, tujuan pendidikan nasional dapat
dilihat secara jelas dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistrm
Pendidikan Nasional, bahwa : " Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab".
Tujuan pendidikan antara lain:
- Tujuan Institusional (Kompetensi Lulusan)
Adalah tujuan yang yang harus
dicapai oleh suatu lembaga pendidikan, contoh : SD, SMP, SMA
- Tujuan kurikuler (Standart Kompetensi)
Adalah tujuan bidang studi atau mata
pelajaran sehingga mencapai hakikat keilmuan yang ada didalamnya.
- Tujuan instruksional (Kompetensi Dasar)
Tujuan instruksional (Kompetensi
Dasar) dirumuskan sebagai kemampuan-kemampuan yang diharapkan dimiliki anak
didik setelah mereka menyelesaikan prosesbelajar mengajar.
- Tujuan instruksional Umum (Indikator Umum)
Kemampuan tersebut sifatnya lebih
luas dan mendalam.
- Tujuan instruksional khusus (Indikator khusus)
Kemampuan lebih terbatas dan harus dapat
diukur pada saat berlangsunganya prose belajar mengajar.
Sedangkan di dalam KBK tujuan
kurikulum : Dalam pendidikan terdapat 2 jenis standart yaitu standart akademis
(academic content standarat) dan standart kompetensi (performance standart).
Lebih jauh lagi, dengan mengutip
dari beberapa ahli, Nana Syaodih Sukmadinata (1997) memberikan gambaran
spesifikasi dari tujuan yang ingin dicapai pada tujuan pembelajaran, yakni :
- Menggambarkan apa yang diharapkan dapat dilakukan oleh peserta didik, dengan : (a) menggunakan kata-kata kerja yang menunjukkan perilaku yang dapat diamati; (b) menunjukkan stimulus yang membangkitkan perilaku peserta didik; dan (c) memberikan pengkhususan tentang sumber-sumber yang dapat digunakan peserta didik dan orang-orang yang dapat diajak bekerja sama.
- Menunjukkan perilaku yang diharapkan dilakukan oleh peserta didik, dalam bentuk: (a) ketepatan atau ketelitian respons; (b) kecepatan, panjangnya dan frekuensi respons.
- Menggambarkan kondisi-kondisi atau lingkungan yang menunjang perilaku peserta didik berupa : (a) kondisi atau lingkungan fisik; dan (b) kondisi atau lingkungan psikologis.
- Komponen Isi/Materi
Isi program kurikulum adalah segala
sesuatu yang diberikan kepada anak didik dalam kegiatan belajar mengajar dalam
rangka mencapai tujuan. Isi kurikulum meliputi jenis-jenis bidang studi yang
diajarkan dan isi program masing-masing bidang studi tersebut. Bidang-bidang
studi tersebut disesuaikan dengan jenis, jenjang maupun jalur pendidikan yang
ada.
Kriteria yang dapat membantu pada
perancangan kurikulum dalam menentukan isi kurikulum. Kriteria itu natara lain:
1. Isi kurikulum harus sesuai, tepat
dan bermakna bagi perkembangan siswa.
2. Isi kurikulum harus mencerminkan
kenyataan sosial.
3. Isi kurikulum harus mengandung
pengetahuan ilmiah yang tahan uji
4. Isi kurikulum mengandung bahan
pelajaran yang jelas
5. Isi kurikulum dapat menunjanga
tercapainya tujuan pendidikan.
Materi kurikulum pada hakekatnya
adalah isi kurikulum yang dikembangkan dan disusun dengan prinsip-prinsip
sebagai berikut :
1. Materi kurikulum berupa bahan
pelajaran terdiri dari bahan kajian atau topik-topik pelajaran yang dapat
dikaji oleh siswa dalam proses pembelajaran
2. Mengacu pada pencapaian tujuan
setiap satuan pelajaran
3. Diarahkan untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional.
Isi / materi kurikulum hakikatnya
adalah semua kegiatan dan pengalaman yang dikembangkan dan disusun untuk
mencapai tujuan pendidikan. Secara umum isi kurikulum itu dapat dikelompokan
menjadi :
1. Logika, yaitu pengetahuan tentang
benar salah berdasarkan prosedur keilmuan.
2. Etika, yaitu pengetahuan tentang
baik buruk, nilai dan moral
3. Estetika, pengetahuan tentang
indah-jelek, yang ada nilai seninya.
Pengembangan materi kurikulum harus
berdasarkan prinsif-prinsif sebagai berikut:
1. Mengandung bahan kajian yang dapat
dipelajari siswa dalam pembelajaran.
2. Berorientasi pada tujuan, sesuai
dengan hirarki tujuan pendidikan.
materi pembelajaran disusun secara
logis dan sistematis, dalam bentuk :
1. Teori; seperangkat konstruk atau konsep,
definisi atau preposisi yang saling berhubungan, yang menyajikan pendapat
sistematik tentang gejala dengan menspesifikasi hubungan – hubungan antara
variabel-variabel dengan maksud menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut.
2. Konsep; suatu abstraksi yang dibentuk oleh
organisasi dari kekhususan-kekhususan, merupakan definisi singkat dari
sekelompok fakta atau gejala.
3. Generalisasi; kesimpulan umum berdasarkan
hal-hal yang khusus, bersumber dari analisis, pendapat atau pembuktian dalam
penelitian.
4. Prinsip; yaitu ide utama, pola skema
yang ada dalam materi yang mengembangkan hubungan antara beberapa konsep.
5. Prosedur; yaitu seri langkah-langkah
yang berurutan dalam materi pelajaran yang harus dilakukan peserta didik.
6. Fakta; sejumlah informasi khusus
dalam materi yang dianggap penting, terdiri dari terminologi, orang dan tempat
serta kejadian.
7. Istilah, kata-kata perbendaharaan yang baru
dan khusus yang diperkenalkan dalam materi.
8. Contoh/ilustrasi, yaitu hal atau tindakan atau
proses yang bertujuan untuk memperjelas suatu uraian atau pendapat.
9. Definisi:yaitu penjelasan tentang makna atau
pengertian tentang suatu hal/kata dalam garis besarnya.
10. Preposisi, yaitu cara yang digunakan untuk
menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan kurikulum.
- Strategi pelaksanaan kurikulum
Strategi merujuk pada pendekatan dan
metode serta peralatan mengajar yang digunakan dalam pengajaran. Tetapi pada
hakikatnya strategi pengajaran tidak hanya terbatas pada hal itu saja.
Pembicaraan strategi pengajaran tidak hanya terbatas pada hal itu saja. Pembicaraan
strategi pengajaran tergambar dari cara yang ditempuh dalam melaksanakan
pengajaan, mengadakan penilaian, pelaksanaan bimbiungan dan mengatur kegiatan,
baik yang secara \umum berlaku maupun yang bersifat khusus dalam pengajaran.
Strategi pelaksanaan kurikulum
berhubungan dengan bagaimana kurikulum itu dilaksanakan disekolah. Kurikulum
merupakan rencana, ide, harapan, yang harus diwujudkan secara nyata disekolah,
sehingga mampu mampu mengantarkan anak didik mencapai tujuan pendidikan.
Kurikulum yang baik tidak akan mencapai hasil yang maksimal, jika
pelaksanaannya menghasilkan sesuatu yang baik bagi anak didik. Komponen
strategi pelaksanaan kurikulum meliputi pengajaran, penilaian, bimbingan dan
penyuluhan dan pengaturan kegiatan sekolah.
- Evaluasi kurikulum
Evaluasi merupakan komponen untuk
melihat efektifitas pencapaian tujuan. Dalam konteks kurikulum evaluasi dapat
berfungsi untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai
atau belum, juga digunakan sebagai umpan balik dalam perbaikan strategi yang
ditetapkan. Evaluasi merupakan salah satu komponen kurikulum, dengan evaluasi
dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran,
keberhasilah siswa, guru dan proses pembelajaran itu sendiri. Berdasarkan hasil
evaluasi dapat dibuat keputusan kurikulum itu sendiri, pembelajaran, kesulitan
dan upaya bimbingan yang diperlukan.
Jenis-jenis penilaian meliputi :
a) Penilaian awal pembelajaran (Input program)
b) Penilaian proses pembelajaran (Program)
c) Penilaian akhir pembelajaran.(output program)
a) Penilaian awal pembelajaran (Input program)
b) Penilaian proses pembelajaran (Program)
c) Penilaian akhir pembelajaran.(output program)
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem terhadapa kurikulum, artinya
kurikulum itu dipandang memiliki sejumlah komponen-komponen yang saling
berhubungan, sebagai kesatuan yang bulat untuk mencapai tujuan. Dalam komponen
kurikulum ada hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan, yaitu: a. tujuan
yang ingin dicapai, b. materi yang perlu disiapkan untuk mencapai tujuan, c.
susunan materi/pengalaman belajar dan d. evaluasi apakah tujuan yang ditetapkan
tercapai (Tyler, 1949).
REFERENSI
Hamid syarif. Pengembanagan kurikulum Pasuruan:
garoeda buana indah, 1993
Nana Sudjan. Pembinaan dan
pengembangan kurikulumdisekolah Bandung: Sinar Baru, 1991
Mulyasa. Kurikulum Berbasis Kompetensi konsep,
karakteristik, dan implementasi Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/22/komponen-komponen-kurikulum/
Tidak ada komentar :
Posting Komentar